-->

Situs Polres Gunungkidul Sempat di Hack Terkait Kasus Penganiayaan Reza Eka Wardana


 Laman resmi Polres Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin 5 November 2012, diretas. Saat berkunjung ke laman yang beralamat www.polresgunungkidul.com itu, tampilan layar langsung hitam. Namun pada jam 20.00 situs tersebut sudah bisa diakses kembali.


Peretas menamakan diri sebagai Anonymous Indonesia. Nama ini tertera di bagian atas layar. Di bawah nama itu, tampak gambar lingkaran putih. Di dalamnya terdapat lingkaran yang mirip dengan simbol bola dunia. Gambar itu di apit oleh simbol seperti daun. Di lingkaran itu pula terdapat gambar setelan jas warna hitam dengan kemeja putih. Di bagian kepala, terdapat gambar "?".


Entah apa maksud simbol-simbol itu. Yang jelas, dalam laman ini, peretas menuliskan sejumlah pesan. Salah satunya, terkait kasus Reza Eka Wardana--remaja yang diduga tewas karena dianiaya anggota polisi.


Berikut isi pesan peretas laman Polres Gunungkidul itu:


"Perhatikan ini, sebuah peringatan bagi kalian para Aparat Pembunuh Sipil"

1. Ketika Kalian Sewenang-wenang maka kami bertindak dengan cara seperti ini
2. Ketika kalian aparat menjadi keparat
3. Ketika semboyan kalian mengayomi itu hanya bualan semata"
4. Ketika kalian sebut pelanggaran tapi uang masuk saku
5. Ketika kalian menangkap maling ayam tapi kalian pelaku korupsi simulator SIM
6. Ketika kalian membunuh Reza Eka Wardana tapi kalian berusaha menghindar
7. Ketika kalian punya senjata membabi buta ke warga sipil
8. Ketika Hukum dipermainkan kalian maka ini cara kami menghukum kalian!!!

-Sungguh memalukan-
"Kami nyata tapi tidak di hadapan kalian"
"Anonymous Indonesia"
"We not forgive and not forgot"
-Ini cara kami, lebih baik dari kalian-
Anonymous Indonesia Cew



Belum diketahui mulai kapan situs milik Polres Gunungkidul ini diretas. Namun saat dipantau melalui www.who.is, domain situs ini didaftarkan sejak 23 Agustus 2009. Saat dikonfirmasi, Polda DIY mengaku belum mengetahui peretasan ini. "Kami sedang rapat, nanti kami tindaklanjuti," ujar Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Ani Pujiastuti.
Dugaan penganiayaan ini terjadi ketika sejumlah anggota Polres Gunungkidul melakukan pengamanan takbiran pada malam Hari Raya Idul Adha, 25 Oktober 2012.  Sekitar pukul 23.30 WIB, ada kelompok pertama takbiran melewati pusat Kota Wonosari dari arah utara atau melewati BRI Wonosari. Petugas sudah bersiap di sekitar Alun-Alun Pemda Gunungkidul, DIY dan membelokkan ke arah kiri atau menuju pasar.


Selang 15 menit kemudian ada kelompok kedua yang melakukan takbiran keliling melewati jalur yang sama. Namun dalam waktu yang bersamaan Reza menyalip dengan kendaraan Yamaha RX King AB 3663 SW dengan kecepatan tinggi, dan menyerempet Bribka M yang sedang membawa helm sehingga helmnya pecah dan korban jatuh.


Hasil investigasi yang dibentuk oleh Polda DIY menyatakan bahwa Reza mengalami kecelakaan tunggal sehingga akhirnya koma, dan meninggal. Meski demikian, petugas tetap mendalami dan berjanji akan menindak tegas jika memang terjadi tindakan pemukulan yang mengakibatkan Reza terjatuh dari motor oleh salah satu oknum anggota.


Teman dekat Reza yang enggan disebutkan namanya mengatakan setelah peristiwa itu, sejumlah orang yang mengaku dari pihak kepolisian mendatangi keluarga Reza. Mereka meminta untuk damai. Namun, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ihsan Amin saat dihubungiVIVAnews membantah kabar mengenai uang perdamaian tersebut. Ia meminta supaya situasi saat ini jangan diperkeruh dengan berita-berita dugaan polisi menyuap keluarga korban tersebut.


"Itu tidak betul sama sekali, saya minta supaya media tidak memperkeruh suasana dulu, kami sekarang sedang fokus di rumah duka. Kami sekarang sedang melayat di rumah duka," kata AKBP Ihsan.

vivaNews
LihatTutupKomentar