-->

Efek Samping Jika Sering Ganti Merek Make Up


Informasi Teraktual – Ada anggapan bahwa berganti-ganti produk perawatan kulit atau skin care membuat kulit rusak. Ternyata bukan itu penyebabnya.


Pada dasarnya, kata ahli kecantikan dr. Auria Ekanti Pratiwi, skin care adalah produk yang memberikan efek ke depan. Bukan saat pemakaian sperti yang terjadi pada obat-obatan dalam golongan nafza semacam psikotrapika. Karena itu, tidak ada istilah ketergantungan pada merek produk perawatan kulit.



Skin care itu, lanjutnya, merupakan perawatan yang memberikan vitamin atau nutrisi pada kulit wajah maupun badan pengguna. Namun, jika ada yang mengalami efek buruk pada wajahnya terkait skin care, banyak yang salah kaprah memahami penyebabnya. Bukan akibat ganti merek produk skin care, kata Auria, “tapi akibat penghentian pemakaian, kulit kembali seperti semula.”



Begitu pun ketika datang ke dokter kulit atau dermatologist, setiap krim yang diberikan pasti ada dosisnya. Justru yang menjadi masalah ketika kita menghentikan penggunaannya. Ambil contoh, Auria menuturkan, pada kasus pengobatan jerawat yang sejatinya membutuhkan perawatan jangka panjang. Krim diberikan untuk mengobati bagian luarnya yang tampak (jerawat). Saat dihentikan, maka jerawat pun bakal muncul lagi.



Kendati demikian, dokter kecantikan yang praktek di Auria’s Health and Beauty Clinic, Solo itu memahami munculnya efek samping ketika seseorang berpindah produk perawatan. Misalnya, muncul jerawat, kulit kusam, ataupun komedo. Ini bukan akibat ketergantungan. Tapi, karena komposisi dan dosis yang digunakan pada masing-masing produk tidak sama. Sehingga, pada pemakaian pertama produk baru, kulit membutuhkan penyesuaian.



Di mata Auria, keinginan mencoba yang baru termasuk pada produk perawatan kulit merupakan hal wajar. Semua orang ingin mendapatkan yang terbaik, termasuk dalam urusan perawatan kulit.



LihatTutupKomentar