Menghindari makan telur dan daging karena takut gemuk? Telur, daging, dan susu memang mengandung lemak dan bisa menambah bobot tubuh. Tapi lemak-lemak ini juga berfungsi menjaga kesehatan organ-organ tubuh.
Berat badan yang terus melambung memang bikin repot. Segala jenis makanan khususnya yang mengandung lemak langsung dijauhi. Padahal, lemak yang diduga sebagai penyebab utama meningkatnya berat badan justru dapat meningkatkan HDL ( kolesterol baik) dan membantu menghilangkan plak dari dinding pembuluh darah arteri.
Berikut ini adalah jenis-jenis makanan berlemak yang baik untuk kesehatan Anda:
Daging
Daging kalkun, daging sapi, ayam, dan ikan seringkali menjadi pilihan sebagai pengganti daging sapi. Karena banyak yang mengatakan kalau daging mengandung lemak jenuh yang tidak baik untuk jantung. Padahal di dalam daging justru terdapat lemak tak jenuh tunggal yang disebut dengan oleic acid yang sama seperti di dalam olive oil. Selain itu, daging merupakan sumber protein hewani yang sangat baik, mengandung zat besi, zinc, dan juga vitamin B yang dibutuhkan oleh tubuh.
Telur
Telur utuh mengandung lebih banyak vitamin dan mineral penting dibandingkan jenis makanan lain. Telur juga menjadi sumber kolin, zat yang dibutuhkan tubuh untuk memecah lemak menjadi energi. Selain itu, telur juga mengandung lutein dan zeaxanthin, antioksidan yang membantu mencegah katarak dan degenerasi makula. Dalam penelitian di Wake Forest University, terbukti tidak ada hubungan antara konsumsi telur dan penyakit jantung.
Keju
Meskipun keju mengandung lemak dan protein yang tinggi, tetapi justru baik untuk diet. Karena lemak dan protein bisa menjaga lambung dalam keadaan kenyang. Keju juga dapat dimakan sebagai pendamping salad, atau sebagai camilan tanpa harus makan makanan lainnya.
Kelapa
Kelapa mengandung lemak jenuh yang lebih jika dibandingkan dengan mentega. Banyak orang menghindari makanan berbahan dasar kelapa atau santan agar terhindar dari penyumbatan pembuluh darah arteri. Hal ini justru berdampak baik untuk kesehatan jantung. Karena lebih dari 50% kandungan lemak jenuh dalam kelapa adalah asam laurat. Penelitian di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa meskipun asam laurat meningkatkan LDL(kolesterol jahat) kolesterol, tapi HDL (kolesterol baik) juga turut meningkat. Hal ini justru mengurangi resiko terkena penyakit jantung.
Meskipun keempat makanan diatas cukup baik untuk kesehatan, namun ada baiknya jumlah yang dikonsumsi tetap dalam keadaan normal agar manfaatnya tetap bisa dirasakan, dan pilihlah jenis makanan bergizi dan sangat dibutuhkan tubuh kita.