Sesuai dengan penyataan Kedubes Inggris, Presiden SBY akan melakukan pertemuan dengan Ratu Inggris Elizabeth II dan Perdana Menteri David Cameron. Nantinya Presiden SBY juga akan ditemani istrinya, Ani Yudhoyono dan peserta rombongan lainnya. SBY serta rombongan akan langsung dijamu dan menginap di Istana Buckingham, Inggris.
Namun sepertinya, kunjungan Presiden SBY ke Inggris pada 31 Oktober- 2 November ini, sepertinya harus dalam kawalan yang super ketat, pasalnya Ed McWilliams yang mengaku sebagai aktifis The West Papua Advocacy Team ( WPAT ) mengadakan sayembara untukmenangkap presiden SBY di Inggris.
Isi dari sayembara yang dipublis lewat situs www.rnzi.com, situs siaran radio Selandia Baru pada Jumat 14 September minggu lalu adalah: “Menawarkan hadiah sebesar 80.000 dolar Amerika, atau sekitar 790 juta rupiah bagi warga Inggris yang berhasil menangkap SBY, Presiden RI, ketika mengunjungi Inggris bulan November mendatang.”
Seperti dikutip dari situs tersebut, penangkapan SBY bukanlah tanpa alasan. Menurut Williams,Presiden SBY harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan aparat pemerintah Indonesia yang telah menewaskan lebih dari 500 warga Papua.
Insiden itu telah terjadi selama para aparat ditugaskan dan tinggal di Papua Barat. “Anda tahu poin utama adalah karena militer Indonesia TNI telah beroperasi sangat brutal di Papua Barat,” Jelas William melalu situs tersebut. Menurut William, Papua Barat telah melawan Indonesia untuk mendapat kebebasan.
William menilai, peluang kesehatan dan pendidikan warga Papua khususnya mereka yang tinggal di wilayah terpencil atau pedesaan seringkali dirampas oleh para aparat Indonesia. Hingga tersebarnya sayembara ini, belum ada tanggapan dari pemerintah ataupun dari Presiden SBY. Dengan adanya sayembara ini belum tahu apakah penjadwalan keberangkatan akan berubah atau malah dibatalkan. source