Konsumsi minuman manis seperti soda dan minuman kemasan yang mengandung
pemanis buatan atau gula dalam jumlah besar bukan hanya terkait dengan
berbagai risiko penyakit seperti diabetes dan obesitas, tetapi masih ada
sederet daftar efek buruk lain bagi kesehatan.
Berikut adalah 9
dampak negatif konsumsi minuman manis bagi kesehatan, seperti dilansir
empowher, Senin (15/10/2012) antara lain:
1. Menambah berat badan
Sebuah
studi yang dilakukan selama 20 tahun terhadap 120.000 pria dan wanita,
yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menemukan bahwa
orang yang meningkatkan konsumsi minuman manis meski hanya satu porsi
per harinya dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan dari waktu
ke waktu.
Penambahan berat badan secara signifikan dapat tampak
setelah 4 tahun, dibandingkan orang yang tidak mengubah atau menambah
asupan minuman manis.
Studi-studi lain telah menemukan hubungan
yang signifikan antara konsumsi minuman manis dan penambahan berat badan
pada anak-anak. Satu studi menemukan bahwa untuk setiap 12 ons soda
yang dikonsumsi setiap hari, akan menambah berat badan anak hingga
sebesar 60 persen selama 18 bulan.
2. Menghambat rasa kenyang
Minuman
manis seperti soda mengandung sekitar 240 kalori, sayangnya minuman
manis tidak menghasilkan rasa kenyang yang sama dengan makanan padat
lainnya meski mengandung jumlah kalori yang sama.
Sehingga Anda akan makan lebih banyak makanan padat agar merasa kenyang dan hal ini justru akan memperbanyak asupan kalori.
3. Meningkatkan risiko serangan jantung
Sebuah
studi yang dilakukan di Harvard terhadap 40.000 peserta selama dua
dekade menemukan bahwa pria yang minum rata-rata satu kaleng minuman
manis per hari memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan
jantung daripada pria yang jarang mengonsumsi minuman manis.
4. Meningkatkan risiko kanker pankreas
Sebuah
studi yang dilakukan pada tahun 2010 oleh University of Minnesota
menemukan bahwa minum minuman manis seperti soda sedikitnya dua kali
dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kanker pankreas hingga 2 kali
lipat. Studi tersebut dilakukan selama 14 tahun terhadap 60.524 peserta.
6. Lebih berisiko diabetes tipe-2
Orang
yang mengonsumsi minuman manis secara teratur sebanyak 1 sampai 2
kaleng sehari memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena diabetes
tipe-2 dibandingkan orang yang jarang minum minuman manis. Penelitian
tersebut dilakukan oleh Harvard School of Public Health bekerjasama
dengan Brigham and Women's Hospital pada tahun 2010.
7. Melemahkan otot
Sebuah
studi yang dilakukan tahun 2000 dan diterbitkan dalam Archives of
Pediatrics and Adolescent Medicine menemukan hubungan yang signifikan
antara minum minuman ringan berkarbonasi dengan patah tulang di kalangan
remaja.
Hal ini disebabkan karena kerusakan otot yang terjadi
setelah mengonsumsi minuman bergula secara teratur bahkan hanya dalam
waktu 4 minggu.
8. Memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap asam urat
Sebuah
studi yang dijalankan selama 22 tahun terhadap 80.000 wanita menemukan
bahwa wanita yang mengonsumsi hanya satu kaleng minuman manis setiap
hari memiliki risiko 75 persen lebih tinggi terhadap asam urat,
dibandingkan wanita yang jarang minum minuman manis.
Menurut
penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical
Association, risiko tersebut dapat meningkat seiring dengan jumlah
asupan minuman manis.
Asam urat adalah kondisi peradangan yang
disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah yang tersimpan
dalam sendi. Para peneliti juga menemukan risiko yang sama tinggi pada
pria.
9. Menyebabkan kerusakan gigi
Semua
minuman ringan dan beberapa minuman olahraga umumnya mengandung pemanis
yang dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Minuman
manis dapat menyebabkan keasaman pada mulut yang merupakan faktor utama
dalam pengembangan kerusakan gigi. detikHealth
Penelusuran yang terkait dengan minuman sehat
resep minuman sehat
minuman sehat untuk anak
pengertian minuman sehat
resep minuman
makanan dan minuman sehat
pengertian makanan dan minuman sehat
makanan sehat
resep minuman sehat dan segar